Tinggi Protein Nabati Dapat Diolah Jadi Susu: Kacang Kedelai

Kacang kedelai telah lama dikenal sebagai salah satu sumber protein nabati paling lengkap dan serbaguna di dunia. Lebih dari sekadar bahan makanan pokok di banyak budaya Asia, kedelai juga merupakan fondasi untuk berbagai produk inovatif, salah satunya adalah susu kedelai yang populer. Kemampuannya untuk menyediakan semua asam amino esensial menjadikan kedelai pilihan unggul bagi vegetarian, vegan, atau siapa saja yang mencari alternatif protein hewani. Artikel ini akan mengupas mengapa kacang kedelai menjadi sumber protein nabati yang sangat berharga dan bagaimana ia dapat diolah menjadi susu yang kaya manfaat.

Kedelai adalah “protein lengkap” yang langka di antara tanaman, artinya ia mengandung semua sembilan asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus diperoleh dari makanan. Ini menjadikannya setara dengan protein hewani dalam hal kualitas gizi, namun tanpa kolesterol dan lemak jenuh yang seringkali ditemukan dalam produk hewani. Kandungan protein nabati yang tinggi ini sangat penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh, pembentukan enzim dan hormon, serta menjaga massa otot. Sebuah laporan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia pada awal tahun 2025 seringkali menyoroti kedelai sebagai sumber protein alternatif yang direkomendasikan.

Salah satu inovasi paling signifikan dari kedelai adalah pengolahannya menjadi susu. Susu kedelai merupakan minuman nabati yang populer, berfungsi sebagai alternatif susu sapi bagi individu dengan intoleransi laktosa, alergi susu sapi, atau mereka yang mengikuti diet vegan. Proses pembuatan susu kedelai melibatkan perendaman, penggilingan, dan penyaringan kacang kedelai yang telah dimasak. Hasilnya adalah minuman kental berwarna putih yang kaya akan protein, serat, vitamin, dan mineral. Di Pusat Penelitian Pangan dan Gizi di Jakarta, pada hari Rabu, 14 Mei 2025, para peneliti menjelaskan bahwa susu kedelai juga seringkali difortifikasi dengan kalsium dan vitamin D, menjadikannya pilihan yang lebih lengkap secara nutrisi.

Selain protein, kedelai juga kaya akan serat, lemak tak jenuh ganda (termasuk omega-3 dan omega-6), serta berbagai vitamin dan mineral seperti vitamin K, folat, tembaga, mangan, fosfor, dan tiamin. Kandungan isoflavon dalam kedelai juga telah diteliti karena potensi manfaatnya dalam mengurangi risiko penyakit kronis tertentu, termasuk penyakit jantung dan beberapa jenis kanker.

Dengan kemampuannya sebagai sumber protein nabati yang superior dan fleksibilitasnya untuk diolah menjadi produk seperti susu, kacang kedelai adalah bahan pangan yang tak ternilai dalam mendukung gaya hidup sehat dan berkelanjutan.