Reboisasi Lahan Kritis: Peran HAKLI Jambi dalam Menciptakan Area Resapan Air dan Melestarikan Keanekaragaman Hayati

HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) Jambi memelopori Reboisasi Lahan Kritis sebagai solusi lingkungan berkelanjutan. Program ini bertujuan utama mengembalikan fungsi ekologis hutan. Mereka fokus pada penciptaan Area Resapan Air alami, sangat penting untuk menjaga keseimbangan hidrologi Jambi.

Lahan kritis, seringkali akibat deforestasi, menyebabkan penurunan kualitas air dan seringnya banjir. HAKLI Jambi mengidentifikasi lokasi-lokasi prioritas untuk penanaman kembali. Pilihan jenis pohon disesuaikan dengan ekosistem lokal untuk efektivitas maksimal.

Inisiatif Reboisasi Lahan Kritis ini merupakan upaya nyata Melestarikan Keanekaragaman Hayati lokal. Hutan yang pulih akan menjadi rumah bagi flora dan fauna endemik Jambi. Lingkungan yang sehat adalah prasyarat bagi kehidupan yang sehat.

Sanitarian HAKLI memberikan pendampingan teknis, mulai dari pemilihan bibit hingga perawatan pasca-tanam. Mereka memastikan bahwa praktik reboisasi memenuhi standar kesehatan lingkungan. Keberlanjutan program adalah kunci keberhasilan.

Penciptaan Area Resapan Air yang memadai sangat vital bagi masyarakat Jambi. Resapan yang baik mencegah intrusi air laut di wilayah pesisir dan menjamin ketersediaan air tanah di musim kemarau. Air bersih adalah hak dasar masyarakat.

HAKLI bekerja sama dengan masyarakat adat dan kelompok tani. Keterlibatan komunitas lokal ini menjamin rasa kepemilikan. Mereka diberdayakan sebagai pengawal hutan, yang memastikan bibit yang ditanam tumbuh menjadi pohon dewasa.

Program ini terintegrasi dengan edukasi tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). HAKLI menyosialisasikan pentingnya menjaga hutan sebagai aset bersama. Hutan yang terjaga adalah benteng pertahanan dari bencana ekologis.

Dengan memimpin Reboisasi Lahan Kritis, HAKLI Jambi sukses membangun warisan hijau. Mereka memastikan Area Resapan Air kembali berfungsi optimal, dan Melestarikan Keanekaragaman Hayati untuk generasi mendatang di provinsi Jambi.