Lumpur dan Endapan: Mengungkap Masalah Kekurangan Cahaya di Dasar Sungai

Dasar sungai yang sehat seharusnya menjadi tempat bagi beragam kehidupan, mulai dari tanaman air hingga mikroorganisme. Namun, penumpukan lumpur dan endapan seringkali menjadi masalah serius. Material ini berasal dari erosi tanah, limbah konstruksi, dan sedimen yang terbawa oleh aliran air. Akumulasi ini menciptakan lingkungan yang gelap dan tidak sehat bagi ekosistem.

Penumpukan lumpur dan endapan di dasar sungai memiliki dampak langsung pada cahaya matahari. Lapisan tebal ini membuat air menjadi keruh. Akibatnya, cahaya matahari sulit menembus ke dasar sungai. Ini adalah masalah besar, karena fotosintesis adalah proses vital bagi tanaman air yang hidup di sana.

Tanpa cahaya matahari yang cukup, tanaman air tidak dapat berfotosintesis. Mereka pun mati. Padahal, tanaman air ini berperan penting sebagai produsen oksigen. Hilangnya tanaman air menyebabkan kadar oksigen terlarut dalam air menurun. Ini menciptakan kondisi yang tidak ideal bagi biota air lainnya.

Selain menghalangi cahaya, lumpur dan endapan juga merusak habitat. Ikan dan invertebrata air seperti serangga air membutuhkan substrat yang bersih. Mereka menggunakan dasar sungai untuk bersarang, mencari makan, dan berkembang biak. Lapisan lumpur tebal menutupi habitat alami mereka, membuat mereka tidak bisa bertahan hidup.

Penumpukan sedimen juga dapat menyebabkan perubahan pada aliran sungai. Arus sungai menjadi lebih lambat dan dangkal. Ini bisa memperburuk masalah banjir di musim hujan. Kondisi ini juga mempercepat penumpukan lumpur dan endapan lebih lanjut. Ini adalah siklus negatif yang merusak.

Ketika lumpur dan endapan menyumbat sungai, ia juga dapat memerangkap polutan. Logam berat, pestisida, dan bahan kimia beracun lainnya yang terbawa air bisa terikat pada partikel sedimen. Mereka terkubur di dasar sungai. Namun, polutan ini bisa dilepaskan kembali ke air. Ini adalah ancaman kesehatan tersembunyi.

Sumber dari masalah ini seringkali adalah erosi tanah dari lahan pertanian atau konstruksi. Tanpa vegetasi yang cukup, tanah mudah longsor saat hujan. Sedimen yang terbawa ini kemudian mengendap di sungai. Praktik pertanian yang tidak ramah lingkungan, seperti penggunaan pestisida, juga memperburuk kondisi sungai.